Kamis, 19 Desember 2013
I WISH I COULD
Written by : Nuryanto
I WISH,
I wish, I could hate you.
I wish, I could leave you.
I wish, I could be far away from you.
Unfortunately,
The more I try,
The more I can’t do.
How bad?
I can’t hate you.
I can’t leave you.
I can’t be far away from you.
Baby,
Would you be mine?
Jakarta, 4/10/2013
BIARKAN AKU MENJADI ANJING
.
BIARKAN AKU MENJADI ANJING
Ditulis oleh: Nuryanto
Tuhan……
Biarkan aku menjadi ANJING,
Aku sudah lelah menjadi KHAFILAH.
Biarkan ANJING-2 itu menjadi KHAFILAH,
Barangkali mereka sudah lelah menjadi ANJING.
Tangsel, 27-Oktober-2012
STILL
STILL
Written by: Nuryanto
Still,
I need you
Still,
I want you.
Still, I love you.
Still,
I promise I will never leave you.
Now and forever
Still …
Still…
And still.
Jakarta
10/09/2013
NASEHAT UNTUK ANANDA FIRA
SEBUAH NASEHAT UNTUK ANAKKU
Ditulis oleh: Nuryanto
Anakku,
Hati2
dengan memilih temanmu.
Karena
teman yg kamu pilih,
akan
mempengaruhi masa depanmu.
Jangan
membedakan teman karena masalah dunia
Pilihlah
yg berakhlak baik.
Lihat
kesehariannya.
Jangan
lihat kedudukan ortunya.
Jangan
lihat jabatan atau posisinya.
Apalagi
asetnya.
Jadi
sekali lagi, utamakan akhlak dan agamanya.
Karena
ada pepatah mengatakan,
A
man is known by the company he keeps.
Jadi
kita bisa dinilai siapa diri kita, dari teman sepergaulan kita.
Aku
sebagai ortumu selalu khawatir akan bagaimana masa depanmu nanti.
Aku
melihat sedemikian banyak manusia yg buruk bahkan busuk akhlak dan agamanya
disekitar kita.
Seperti
orang yg memiliki sifat culas, bermuka dua atau bahkan ada yg bermuka 1000.
Demi
perutnya semua jalan ditempuh.
Ada
yg rela jadi penjilat sampai lidahya jadi panjang.
Jilat
kiri, jilat kanan, jilat atasan biar dapet proyek biar dapet jabatan.
Adalagi
yg benar atau salah, kalau temen dibela-belain mati2-an sampai mencret kalau perlu.
Mencari
pembenaran demi teman atau rombongannya.
Anakku,
Aku
sangat prihatin melihat orang2 yg mestinya kita hormati.
Tanpa
malu demi uang, menabrak aturan juga etika dan moral.
Aku
kecewa, aku sdh berusaha utk ikut mengingatkan mereka.
Tapi
nafsu mereka tak dapat dibendung dengan do’a dan kata2.
Akhirnya
aku berkata, biarkan Tuhan yg bicara.
Anakku
Itu
baru sebagian saja.
Adalagi
yg demi kepentingan dirinya.
Melarikan
diri dari idealismenya.
Lari
dan sembunyi dari teman seperjuangannya.
Demi
uang dan posisi yg tidak seberapa.
Mereka
pikir rezeki itu dari siapa?
Dari
atasannya, dari rombongannya?
Mereka
lupa bahwa Tuhan yg membagi2 rezeki.
Mereka
lupa bahwa mereka tlh mempertuhan atasannya.
Mereka
lupa bahwa mereka tlh mempertuhan uang dan jabatannya.
Mereka
lupa, bahwa mereka sedang menuju pada azab Tuhan yg sangat pedih.
Azab
Tuhan yang amat besar dan kekal.
Na’
udzubillah ! Suma Na’ udzubillah!
Anakku,
Cukup
sampai di sini dulu.
Jangan
lupa, pandai2 memilih teman, ya!
I
love you so much! May God bless you!
Jakarta 18/12/2013
Langganan:
Postingan (Atom)