SEANDAINYA
Karya: Mbah Nung
Seandainya aku adalah menteri
Tidak akan aku bikit
sulit guru
Karena guru sudah
terlalu banyak memberi
Hampir seluruh waktunya
di korbankan untuk murid-muridnya
Jam 6:30 sudah harus
berdiri didepan kelas
Jadi jam berapa
berangkat dari rumah?
Jam 16:00 atau kadang
hampir gelap baru tiba dirumah
Lelah dan penat tak
pernah gundah
Tubuh tua yang semakin
renta
Terus dipacu seperti
kuda troya
Sampai di rumah peras
keringat untuk keluarga
Tenaga sudah hampir tak
tersisa
Malam pun tiba
Sang Guru belum
istirahat juga
Bikin RPP, dan
perangkat belajar lainnya
Kadang koreksi, bikin
soal tak dilupakannya
Akhirnya kelelahan yang
tak dirasa
Kadang dia
tertidur di meja kerjanya
Lihatlah Pak, mereka!
Apapun dikorbankan
untuk bangsa dan negaranya
Sekarang apa
balasan untuk mereka?
TKD lebih kecil dari
pesuruh
Sertifikasi
disulit-sulitin Dikemas sedemikian rupa
hingga Sang Guru
seperti hilang martabatnya
Seolah hidup mereka ada
ditangan orang-orang PEMDA
Wahai Sang
Penguasa…………….
Itukan balasanmu untuk mereka?
Kami adalah orang-orang
yang dituntut,
Untuk selalu sabar dan mengalah
Puluhan tahun kami
dininabobokan,
dengan gelar pahlawan tanpa tanda jasa
Sorry Boss,
Kami tak perlu gelar
itu
Anak dan istri kami
tidak makan gelar
Tidak minum gelar
Apa arti gelar yang kau
tebar?
Jika sekolah anak kami
tak terbayar.
Jika hidup kami hanya
kau jadikan kelakar
Kau hinakan kami
didepan para pesuruh
Hingga dada ini terasa
gemuruh
Menahan rasa amarah
yang kian kisruh.
Sorry Boss,
Jangan salahkan, jika
kami akhirnya benar-benar marah!
Sebab Sudah terlalu lama hati kami gundah
Jangan salahkan, jika
kami akhirnya benar-benar marah!
Sebab Sudah terlalu
lama hati kami resah
Jangan salahkan, jika
kami akhirnya benar-benar marah!
Kami bukan orang-orang
lemah
Kami takkan berhenti
melangkah
Sampai tuan berkata,
Ya Sudahlah,
Aku yang salah.
Jakarta, 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar